Rabu, 18 Mei 2011

MODUL 1 : Analisa Kuantitatif

Deskripsi Mata Kuliah
Mata Ajar / SKS : Ilmu Kimia Analitik / 3 SKS
Program/ Angkatan : Reguler/ 2011
Semester/ Tahun ajaran : 1/ 2011- 2012
Nama Dosen : Azizah, SKM
Pokok Bahasan: : Konsep kesalahan
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian kesalahan
2. tujuan kesalahan
3. sumber kesalahan dlm analisis
4. Analisis kualitatif
5. Analisis kuantitatif
Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menerapkan prinsip etika dalam
melaksanakan pelayanan.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian
tujuan dan sumber kesalahan dalam analisis
kualitatif dan kuantitatif
Indikator : 1.Mampu menjelaskan pengertian analisis kualitatif
2. Bisa menjelaskan tujuan analisis kualitatif &
kuantitatif
3. Mampu menjelaskan sumber kesalahan
4. Mampu menjelaskan tentang analisis kualitatif
5. Mampu menjelaskan analisis kuantitatif
Metode : Ceramah, tanya jawab dan praktik
Media : White board, komputer, LCD Protector
Kegiatan Pembelajaran termasuk evaluasi:
Waktu Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa
1. Pendahuluan (15 menit) - Memberi salam
- Menjelaskan judul, pokok bahasan, tujuan, dan manfaat pembelajaran - Menjawab salam
- Mendengarkan

2. Kegiatan Inti: Kuliah dan diskusi (120 menit) -Mampu menjelaskan pengertian analisis kualitatif
- Memberikan kesempatan peserta didik bertanya dan responsive
- Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
- Menjelaskan materi tentang tujuan analisis kualitatif & kuantitatif
- Memberikan kesempatan peserta didik bertanya dan responsive

Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan

- Menjelaskan materi sumber kesalahan
- Memberikan kesempatan peserta didik bertanya dan responsive
- Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
Menjelaskan materi tentang analisis kualitatif
Menjelaskan materi tentang analisis kuantitatif - Mendengarkan dan mencatat

- Bertanya dengan kritis

- Mendengarkan dan mencatat
- Mendengarkan dan mencatat
- Bertanya dengan kritis
- Mendengarkan dan mencatat
- Bertanya dengan kritis

- Mendengarkan dan mencatat



- Bertanya dengan kritis

- Mendengarkan dan mencatat
3. Penutup (15 menit) - Melakukan evaluasi secara tertulis (kuis)
- memberikan jawaban kuis

- Merangkum hasil pembelajaran
- Memberi salam - Menjawab pertanyaan pada selembar kertas
- Mengoreksi lembar jawaban teman
- Mendengarkan
- Menjawab salam









KEGIATAN PEMBELAJARAN I
Analisa Kualitatif dan Kuantitatif
1. Analisa kuantiatif
Kimia analitik dapat dibagi menjadi bidang yang disebut analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif menyangkut identifikasi zat. Mengenai unsur atau senyawa apa yang ada di dalam suatu contoh.
Analisa kuantitatif mengenai penentuan berapa zat tertentu ada di dalam suatu contoh. Zat yang ditentukan, sering ditunjuk sebagai zat yang diinginkan atau analit, yang terdiri dari sebagian kecil atau besar dari contoh yang dianalisa.

2. Langkah-langkah dalam suatu analisa
Dalam pelajaran pendahuluan analisa kuantitatif, mahasiswa sebagian besar akan tersangkut dengan zat-zat utama dari contoh makro. Dia akan jarang melakukan analisa kuantitatif suatu contoh secara lengkap. Suatu analisa kimia sebenarnya terdiri atas empat langkah utama : 1. Sampling, yaitu memilih suatu contoh yang menggambarkan materi yang akan dianalisa; 2. Pengubahan analit ke dalam bentuk yang sesuai guna pengukuran; 3. Pengukuran; 4. Penghitungan dan penafsiran dari pengukuran

4. Tujuan
Analisa kualitatif bertujuan untuk mengidentifikasi suatu zat yang ada dalam contoh.Sedangkan analisa kuantitatif bertujuan menguaikan suatu kesatuan bahan menjadi unsur-unsurnya atau untuk menentukan komposisi kesatuan bahan tersebut

5. Sumber Kesalahan
Di dalam materi ini kita perlu mengetahui bagaimana kesalahan-kesalahan itu terjadi seperti uraian di bawah ini :
a. Kesalahan
Istilah kesalahan seperti pemakaiannya di sini menunjukan keperbedaan numerik antara suatu harga terukur dan harga sesungguhnya.Harga sesungguhnya suatu jumlah adalah betul-betul abstrak, yang orang tidak diharuskan mengetahuinya., meskipun para ahli pengetahuan pada umumnya merasakan bahwa hal demikian ada dan percaya bahwa mereka dapat mendekatinya semakin dekat, semakin menjadi diperbaiki pengukuran mereka.


b. Kesalahan Tertentu/Pasti
Kesalahan yang sedikitnya pada dasarnya, dapat dianggap disebabkan oleh sebab-sebab yang tertentu, disebut kesalahan tertentu/pasti atau sistemik. Suatu kesalahan tertentu yang pada umumnya diketahui bersifat satu arah terhadap harga sebenarnya, berlawanan dengan kesalahan yang tak tertentu, akan dibicarakan setelah ini, yang menuju keduanya, yaitu hasil tinggi dan hasil rendah dengan kemungkinan yang sama. Kesalahan tertentu seringkali dapat dibuat tiruannya dan dalam banyak hal dapat diramalkan oleh orang sepenuhnya mengerti dari pengukuran. Contoh-contoh sumber kesalahan tertentu ialah : anak timbangan yang mengalami korosif, buret yang jelek kalibrasinya, ketidakmurnian pada zat pereaksi, suatu yang menyolok dari suatu endapan, suatu reaksi samping pada suatu titrasi, dan pemanasan suatu contoh pada suhu yang terlampau tinggi.
Kesalahan tertentu telah digolongkan ke sifat yang metodik, operatif dan instrumental sesuai dengan asalnya yaitu a. cara analisa karena mencerminkan sifat-sifat dari system kimia yang tersangkut, b.ketidakmampuan pelaksana eksperimen, dan c. kegagalan alat pengukur untuk bekerja sesuai dengan standar yang diperlukan.
Seringkali sumber kesalahan dapat terletak pada lebih dari satu golongan-golongan ini. Misalnya beberapa kesalahan selalu dapat diharapkan terjadi dalam menimbang sebuah zat higroskopik, tetapi ini dapat semakin besar apabila analis mempunyai teknik neraca yang jelek; sekeliling luar dari system dapat mempengaruhi kesalahan, seperti misalnya akibat dari kelembaban terhadap kesalahan pada penimbangan suatu zat higroskopi
c. Kesalahan Tetap
Kadang-kadang besar kesalahan tertentu hampir tetap pada sederet analisa, tidak padang besarnya contoh. Hal ini dapat terjadi misalnya, dengan suatu blangko indikator yang tidak dikoreksi terhadap sederet titrasi.Beberapa pengarang telah menggunakan istilah aditif untuk jenis kesalahan ini. Arti kesalahan tetap, biasanya berkurang apabila jumlah contoh bertambah banyak, karena kita biasanya tidak demikian menganggap penting harga absolut suatu kesalahan disbanding harga relatifnya terhadap besarnya jumlah yang diukur. Misalnya suatu kesalahan tetap dalam titik akhir sebanyak 0,1 ml dalam sederet titrasi mewakili kesalahan relative sebesar 10 % bagi suatu contoh yang memerlukan 1 ml titran, tetapi hanya sebesar 0,2 % jika 50 ml titran telah digunakan.

d. Kesalahan Proporsional
Harga absolut kesalahan jenis ini berubah-ubah dengan besarnya contoh sedemikian rupa, hingga kesalahan relatif tetap. Suatu zat yang mengganggu dalam suatu cara analisa, dapat menyebabkan kesalahan demikian jika ada di dalam contoh.Misalnya, dalam penentuan iodometri suatu oksidan seperti klorat, maka pereaksi oksidasi lain seperti iodat atau bromat mungkin dapat menyebabkan pendapatan yang tinggi apabila kehadirannya tidak disangka-sangka dan tidak diadakan koreksi. Apabila diambil contoh yang lebih banyak, akan menaikkan kesalahan absolute, tetapi kesalahan relative akan tetap, asal contohnya homogeny
e. Kesalahan Tak Tentu
Jika suatu pengukuran dilakukan cukup secara kasaran maka mengulanginya akan menghasilkan tepat hasil yang sama setiap kali. Misalnya pada penimbangan benda seberat 50 gr sampai gram terdekat dengan neraca yang baik, hanya dengan pengabaian yang ekstrim seseorang akan mencapai harga-harga yang berbeda atau sekelompok orang akan gagal mendapatkan persesuaian.Hanya kesalahan-kesalahan yang pantas pada pengukuran demikian akan merupakan kesalahan tak tentu, seperti misalnya anak timbangan yang sangat rusak


TUGAS
1. Jelaskan dengan contoh kemungkinan kesalahan-kesalahan yang dapat, terjadi selama
Percobaan dalam praktek
2. Jelaskan tentang jenis kesalahan tertentu ditinjau dari Metodik, Operatif dan Instrumen !
3. Jelaskan perbedaan analisa kualitatif dengan analisa kuantitatif.

SENARAI
1. Analisa kualitatif adalah menyangkut identifikasi zat.
2. Analisa kuantitatif adalah menentukan beberapa zat tertentu ada dalam suatu contoh
3. Kesalahan adalah perbedaan numeric antara suatu harga terukur dengan harga sesungguhnya
4. Kesalahan tertentu/pasti adalah terjadi oleh sebab-sebab tertentu. Pada umumnya
bersifat satu arah terhadap harga sebenarnya. Contohnya anak timbangan yang meng
alami korosif,buret yang jelek sewaktu kalibrasi, ketidakmurnian zat, pemanasan sua
tu conoh dengan suhu terlalu tinggi.
5. Kesalahan tetap adalah kesalahan tertentu hampir tetap pada sederet analisa, tidak
Pandang besarnya contoh. Misalnya suatu blangko indicator yang tidak dikoreksi
Terhadap sederet titrasi.
6. Kesalahan proporsional adalah suatu zat yang mengganggu dalam suatu cara analisa
Dapat menyebabkan kesalahan jika ada di dalam contoh.
7. Kesalahan tak tentu adalah suatu pengukuran dilakukan cukup secara kasaran maka
Mengulanginya akan menghasilkan tepat hasil yang sama setiap kali. Misalnya pada
Penimbangan benda seberat 50 gr sampai gram terdekat dengan neraca yang baik.
Hanya dengan pengabaian yang ekstrim seseorang akan mencapai harga-harga yang
berbeda atau sekelompok orang akan gagal mendapatkan persesuaian.Contoh lain
anak timbangan yang sangat rusak.
.

0 komentar:

Posting Komentar